![]() |
Ibu & Balita |
Perkembangan balita sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Bahkan, hal sepele bisa membuat
perkembangan si kecil bermasalah.
Oleh sebab itu,
sebagai orang tua, ibu harus mengerti betul apa yang boleh dan tidak boleh ibu
lakukan untuk memastikan kebaikan perkembangan
balita. Dalam hal ini, ibu harus banyak belajar tentang parenting, yaitu tentang bagaimana
mengasuh dan mendidik balita hingga dewasa nanti. Bukankah itu tugas utama ibu
sebagai orang tua?
Jika ibu sadar
sekali pentingnya tumbuh kembang balita,
maka ibu perlu tahu hal-hal yang perlu dihindari agar perkembangan sang buah
hati tidak terganggu. Apa saja hal yang dimaksud?
Bertengkar di
Depan Balita
Tidak menutup
kemungkinan ada hal yang ibu perselisihkan dengan suami. Hal tersebut sangat
wajar terjadi di dalam rumah tangga. Akan tetapi, sebisa mungkin jangan sampai
pertengkaran tersebut dilihat oleh si kecil. sekalipun anak ibu masih balita,
pertengkaran tersebut akan berdampak buruk sekali bagi perkembangan balita.
Khusus bagi
balita yang usianya sudah mencapai 3 tahun, memori otaknya bekerja sangat
cepat. Kemampuan menirukan apa yang ia lihat dan apa yang ia dengar itu sangat
luar biasa. Itulah mengapa usia 3 tahun disebut masa keemasan. Ibu bisa
bayangkan bagaimana jadinya jika justru si kecil lebih sering melihat orang tua
bertengkar. Tentu saja tidak baik bagi tumbuh
kembang balita, bukan?
Mengatakan
“Jangan
Sebagai orang
tua, tentu ibu tidak ingin hal buruk terjadi kepada si kecil. Contohnya saja
bermain benda tajam. Namuu, sekalipun ibu memiliki niat yang baik tersebut,
jangan sekali-kali mengatakan “jangan” kepada balita. Karena otaknya akan
merespon bahwa hal-hal tertentu tidak boleh dilakukan. Ia akan cenderun menjadi
anak yang penakut.
Balita
merupakan masa di mana keingintahuanya sangat tinggi. Rasa keingintahuannya
itulah yang memicu perkembangan balita.
Oleh sebab itu, ibu sebaiknya tidak membunuh rasa keingintahuannya tersebut
dengan cara mengatakan “jangan” atau kata larangan yang lainnya. Kalaupun ibu
tidak ingin si kecil melakukan sesuatu, sebaiknya ibu menjauhkan barang-barang
berbahaya dari jangkauan si kecil. Bukankah langkah tersebut lebih efektif
daripada melarang dengan mengatakan “jangan”?
Membiarkan Si
Kecil Bermian Sendiri
Sungguh sangat
disayangkan jika ada orang tua yang membiarkan anaknya bermain sendiri
sementara mereka asyik dengan gadget. Memang si kecil bisa bermain dengan bebas
namun kapan chemistry antara orang tua dengan anak terbangun?
Ikut serta
dalam permainan si kecil akan membuat perkembangan
balita lebih maksimal. Pasalnya, si kecil akan merasa lebih percaya diri,
lebih gembira, serta lebih diperhatikan oleh orang tua. Sehingga, ia tidak
hanya akan mengambil manfaat dari permainan tersebut tapi juga menumbuhkan
cinta kepada orang tua.
Perkembangan balita itu tidak hanya bersifat fisik saja. Lebih dari itu, rasa juga diolah
dan itu bagian dari perkembangan juga. Ibu harus mengajarkan bagaimana
menunjukkan kasih sayang kepada orang lain agar si kecil bisa menghargai orang
lain. Dan cara mengajarkan kasih sayang tersebut dimulai kepada ibu sendiri.
Apakah ada hal
yang justru selama ini bertentangan dengan hal tersebut di atas? Jika ya, ibu
segera memperbaiki. Perkembangan si kecil jelas tanggung jawab ibu sebagai
orang tua, bukan guru atau orang lain.
Ibu sebaiknya
memberikan lebih banyak banyak perhatian. Selain itu, pilihkan permainan yang
bisa memicu optimalnya perkembangan balita.
No comments:
Post a Comment