Wednesday, April 27, 2016

Hal yang Perlu Dihindari untuk Kebaikan Perkembangan Balita


perkembangan balita
Ibu & Balita

Perkembangan balita sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Bahkan, hal sepele bisa membuat perkembangan si kecil bermasalah.

Oleh sebab itu, sebagai orang tua, ibu harus mengerti betul apa yang boleh dan tidak boleh ibu lakukan untuk memastikan kebaikan perkembangan balita. Dalam hal ini, ibu harus banyak belajar tentang parenting, yaitu tentang bagaimana mengasuh dan mendidik balita hingga dewasa nanti. Bukankah itu tugas utama ibu sebagai orang tua?

Jika ibu sadar sekali pentingnya tumbuh kembang balita, maka ibu perlu tahu hal-hal yang perlu dihindari agar perkembangan sang buah hati tidak terganggu. Apa saja hal yang dimaksud?

Bertengkar di Depan Balita
Tidak menutup kemungkinan ada hal yang ibu perselisihkan dengan suami. Hal tersebut sangat wajar terjadi di dalam rumah tangga. Akan tetapi, sebisa mungkin jangan sampai pertengkaran tersebut dilihat oleh si kecil. sekalipun anak ibu masih balita, pertengkaran tersebut akan berdampak buruk sekali bagi perkembangan balita.

Khusus bagi balita yang usianya sudah mencapai 3 tahun, memori otaknya bekerja sangat cepat. Kemampuan menirukan apa yang ia lihat dan apa yang ia dengar itu sangat luar biasa. Itulah mengapa usia 3 tahun disebut masa keemasan. Ibu bisa bayangkan bagaimana jadinya jika justru si kecil lebih sering melihat orang tua bertengkar. Tentu saja tidak baik bagi tumbuh kembang balita, bukan?

Mengatakan “Jangan
Sebagai orang tua, tentu ibu tidak ingin hal buruk terjadi kepada si kecil. Contohnya saja bermain benda tajam. Namuu, sekalipun ibu memiliki niat yang baik tersebut, jangan sekali-kali mengatakan “jangan” kepada balita. Karena otaknya akan merespon bahwa hal-hal tertentu tidak boleh dilakukan. Ia akan cenderun menjadi anak yang penakut.

Balita merupakan masa di mana keingintahuanya sangat tinggi. Rasa keingintahuannya itulah yang memicu perkembangan balita. Oleh sebab itu, ibu sebaiknya tidak membunuh rasa keingintahuannya tersebut dengan cara mengatakan “jangan” atau kata larangan yang lainnya. Kalaupun ibu tidak ingin si kecil melakukan sesuatu, sebaiknya ibu menjauhkan barang-barang berbahaya dari jangkauan si kecil. Bukankah langkah tersebut lebih efektif daripada melarang dengan mengatakan “jangan”?

Membiarkan Si Kecil Bermian Sendiri
Sungguh sangat disayangkan jika ada orang tua yang membiarkan anaknya bermain sendiri sementara mereka asyik dengan gadget. Memang si kecil bisa bermain dengan bebas namun kapan chemistry antara orang tua dengan anak terbangun?

Ikut serta dalam permainan si kecil akan membuat perkembangan balita lebih maksimal. Pasalnya, si kecil akan merasa lebih percaya diri, lebih gembira, serta lebih diperhatikan oleh orang tua. Sehingga, ia tidak hanya akan mengambil manfaat dari permainan tersebut tapi juga menumbuhkan cinta kepada orang tua.

Perkembangan balita itu tidak hanya bersifat fisik saja. Lebih dari itu, rasa juga diolah dan itu bagian dari perkembangan juga. Ibu harus mengajarkan bagaimana menunjukkan kasih sayang kepada orang lain agar si kecil bisa menghargai orang lain. Dan cara mengajarkan kasih sayang tersebut dimulai kepada ibu sendiri.

Apakah ada hal yang justru selama ini bertentangan dengan hal tersebut di atas? Jika ya, ibu segera memperbaiki. Perkembangan si kecil jelas tanggung jawab ibu sebagai orang tua, bukan guru atau orang lain.

Ibu sebaiknya memberikan lebih banyak banyak perhatian. Selain itu, pilihkan permainan yang bisa memicu optimalnya perkembangan balita.

No comments:

Post a Comment