Thursday, May 19, 2016

Saat Si Kecil Suka Lawan Jenis, Perlukah Ibu Mengkhawatirkan Tumbuh Kembang Balita

Ibu dan Balita

Tumbuh kembang balita kadang menggelikan. Contohnya saja ketika ia terlihat tertawa senang dan tertarik dengan lawan jenis. Sebagai orang tua, tentu hal tersebut terlihat sedikit aneh, bukan? Apalagi usia si kecil masih balita, belum masuk masa puber.


Mungkin hal ini terjadi pada balita ibu. Lalu, apa yang harus ibu lakukan? Apakah ibu harus melarangnya atau membiarkan begitu saja?

Ternyata, masalah tumbuh kembang balita di mana si kecil sudah mulai tertarik dengan lawan jenis sudah menjadi perbincangan di berbagai forum ibu dan anak. Hal ini menunjukkan fenomena ini bukan hal yang luar biasa. Banyak balita mengalami hal tersebut. Lalu, bagaimana sikap ibu?

Balita Tertarik dengan Lawan Jenis itu Wajar Lho
Ibu tahu teori psikologi dari Sigmund Freud? Di dalam teorinya, Freud mengatakan bawasannya bayi sebenarnya sudah tertarik dengan lawan jenis. Jadi, saat ia balita, ia sudah semakin tahu mana lawan jenisnya.

Dari teori ini saja terjawab sudah bawasannya ketertarikan balita terhadap lawan jenis merupakan bagian dari perkembangan balita. Itu merupakan hal yang sangat alami. Jadi, sebenarnya ibu sebagai orang tua tidak perlu khawatir.

Para ahli psikologi mengatakan bahwa ketertarikan balita terhadap lawan jenis merupakan bagian dari tahap perkembangan psikoseksual. Artinya, balita sudah mulai mengerti beberapa hal seputar seks.

Lebih dari itu, seharusnya ibu bangga saat tumbuh kembang anak sudah mencapai tahap tersebut. Itu merupakan tanda di mana sistem kognitif sang buah hati bagus. Ia sudah bisa membedakan orang lain berdasarkan jenis kelaminnya. Ia tahu siapa mana yang laki-laki dan mana yang perempuan.

Sayangnya, banyak orang tua yang justru khawatir dengan keadaan tersebut. Ibu jangan sampai mencegah si kecil untuk tertarik kepada lawan jenis karena hal itu bersifat sangat alamiah. Yang terpenting adalah peran ibu agar membuat si kecil semakin memahami seputar seksual.

Peran Ibu Menjadi Sangat Penting
Dari penjelasan tersebut di atas, jelas sudah bawasannya tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan tumbuh kembang balita saat ia mulai suka dengan lawan jenis. Bahkan, ada juga balita yang bisa membedakan mana wanita cantik atau laki-laki ganteng.

Yang perlu ibu lakukan adalah pendampingan. Inilah pentingnya peran ibu dalam mengajarkan seputar sex education atau pendidikan seks. Ketika perkembangan psikoseksualnya sudah jalan, maka yang perlu ibu lakukan hanyalah mengajarkan tentang pendidikan seks.

Ibu bisa mulai mengajarkan bagian tubuh tertentu yang tidak boleh disentuh oleh orang lain. Begitu juga sebaliknya. Ajarkan kepada si kecil agar tidak menyentuh bagian tubuh tertentu orang lain. Katakana saja bahwa organ itu sangat penting sehingga harus dijaga.

Jika tumbuh kembang anak sudah semakin matang dan ia semakin dewasa, ibu tingkatkan lagi pemahaman si kecil seputar pendidikan seks. Saat ia sudah puber misalnya, ibu harus mengajarkan adanya perbedaan antara laki-laki dan perempuan.

Yang pasti, tidak ada yang salah dengan perkembangan balita saat ia sudah mulai tertarik dengan lawan jenis. Justru ibu akan lebih mudah untuk menjelaskan seputar sex education saat ia puber nanti ketika ia sudah tahu mana lawan jenisnya.

Intinya, yang terpenting adalah peran ibu dalam memperhatikan perkembangan sang buah hati. Jadi, tidak perlu ibu menghalangi si kecil ketika tertarik dengan lawan jenis karena justru hal tersebut akan mengganggu tumbuh kembang balita.


No comments:

Post a Comment