Thursday, May 26, 2016

Sebenarnya, Bukan Game Online yang Paling Merusak Perkembangan Balita

perkembangan balita
Ibu dan Balita

Ibu pasti sudah tahu jika game online itu sebenarnya kurang bagus untuk balita. Bahkan, ada orang tua yang tidak memperbolehkan sang buahnya untuk bermain game, jenis game apupun juga.



Akan tetapi, tidak sedikit orang tua yang lalai dengan hal ini. Mereka seolah tidak mengindahkan nasehat dari para pakar psikologi anak untuk tidak membiarkan anak mereka bermain game. Karena sudah terbukti bahwa game berdampak buruk sekali bagi perkembangan balita, terlebih perkembangan psikologinya.

Namun, sebenarnya bukan itu yang menjadi masalah besar. Game memang bisa berdampak buruk. Tapi, ada yang lebih buruk dari game online, yaitu ads atau iklan yang muncul.

Iklan Apa yang Muncul Di Game Online
Jika ibu merasa gaptek dalam hal teknologi, terutama game di dalam gadget, mungkin sudah saatnya ibu harus membuka diri untuk belajar hal-hal yang baru. Tujuannya bukan hanya agar tidak ketinggalan jaman. Lebih dari itu, ibu juga bisa tahu apa yang anak-anak sekarang lakukan sehingga ibu bisa memberikan proteksi jika ada hal buruk yang bisa mengganggu tumbuh kembang balita.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada ads atau iklan yang bisa berdampak buruk terhadap psikologis balita. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan di sela bermain game online, akan muncul iklan dengan gambar kartun yang tidak senonoh. Memang gambarnya itu kartun, yaitu ikon game tertentu. Namun, karakter kartun tersebut memakai pakaian yang kurang pantas apalagi untuk dilihat balita.

Iklan tersebut sebenarnya untuk menarik penggunan game untuk mendownload game yang diiklankan tersebut. Sayangnya, penggunan tidak bisa menfilter iklan seperti apa yang bisa muncul.

Sekarang ibu bisa bayangkan jika balita ibu bermain game online tanpa dampingan dari ibu. Bukan tidak mungkin ia akan mengklik iklan tersebut lalu mendownload game yang sebenarnya tidak boleh dimainkan oleh balita.

Isu tentang pornografi di kalangan anak bukan isapan jempol belaka. Bahkan, kasus pelecegah seksual yang dilakukan anak di bawah umur biasanya dipicu oleh kebiasaan mereka menonton gambar yang sebenarnya tidak layak untuk dikonsumsi anak-anak.

Sayangnya, banyak orang tua yang acuh terhadap hal yang satu ini. Mereka menganggap anak hanya bermain game. Tidak lebih. Padahal, ada iklan yang bisa membuat tumbuh kembang anak terutama psikologinya terganggu.

Apa yang Sebaiknya Ibu Lakukan
Sebenarnya mudah saja. Ibu harus senantiasa mendampingi sang buah hati saat bermain game. Mungkin ibu bisa membuat jadwal kapan balita ibu boleh bermain game jika ibu merasa tidak masalah anak bermain game. Apalagi ada juga game yang bisa membuat perkembangan anak lebih baik lho seperti game tentang berhitung, mengenal binatang, game memasak, dan lain sebagainya.

Dengan cara tersebut, resiko si kecil melihat iklan dengan gambar yang tak senonoh bisa diantisipasi. Selain itu, ibu juga tidak perlu khawatir jika balita ibu kecanduan bermain game karena ibu sudah membatasi waktu bagi balita untuk bermain game online.

Dan yang tak kalah penting, ibu harus selalu update seputar teknologi. Dunia teknologi selalu berkembang. Jangan sampai ibu tinggal di dunia yang sama sekali berbeda dengan dunia anak. Artinya, ibu tidak tahu apa yang sebenarnya anak ibu lakukan. Tentu ibu menjadi orang tua yang tidak bisa mengontrol anak karena ibu sendiri tidak mengerti apa yang dilakukan oleh anak.


Menjadi orang tua yang baik itu sangat diperlukan. Namun, menjadi orang tua yang bijak itu hukumnya wajib.

No comments:

Post a Comment