Monday, June 13, 2016

3 Hal Harus Diajarkan Oleh Orang Tua Seiring dengan Tumbuh Kembang Balita


tumbuh kembang balita
Friso Indonesia

Ibu bisa dikatakan gagal dalam mendidik anak bukan karena ia tidak bisa membaca atau menulis. Tidak sedikit orang tua yang rela mengeluarkan uang yang banyak untuk mendidik anak mereka supaya secepat mungkin bisa membaca dan menulis.


Padahal yang terpenting bukan pelajar tentang membaca dan menulis yang dibutuhkan oleh balita. Lebih penting dari hal tersebut.

Kegagalan orang tua dikarenakan mereka tidak bisa mengajarkan anak untuk melakukan tiga hal ini.

Gagal Mengajari Anak untuk Menghormati Orang yang Lebih Tua
Banyak orang tua yang bertanya kapan tumbuh kembang balita dikatakan sudah siap untuk diajari tentang pentingnya hormat menghormati. Jawabannya sedini mungkin.

Banyaknya anak yang tidak bisa menghormati orang lain, terutama orang yang lebih tua disebabkan orang tua tidak mengajarkan pentingnya hormat menghormati. Mereka mungkin berpikir pelajaran tentang hormat menghormati bisa diajarkan ketika balita sudah masuk sekolah. Mereka menyerahkan semuanya kepada guru yang mendidik anak mereka tersebut.

Pemahaman ini yang salah. Coba bayangkan berapa lama waktu yang dihabiskan oleh balita ibu di sekolah? Mungkin hanya mungkin hanya 3-4 jam saja. Jelas sekali waktu lebih banyak dihabiskan bersama orang tua di rumah.

Jadi, yang sangat berperan untuk mendidik anak tidak lain adalah orang ibu sebagai orang tua. Sementara itu, guru hanya memiliki porsi yang lebih sedikit.

Ibu tidak boleh menunggu balita dewasa dulu baru mengajari pentingnya saling menghormati satu sama lain, terutama kepada orang yang lebih tua.

Gagal Mengajari Pentingnya Menjaga Kesehatan
Ketika si kecil sudah balita, sebaiknya ibu mengajarkan agar ia mengerjakan pekerjaan sederhana yang sekiranya bisa ia kerjakan. Contoh kecilnya adalah menggosok gigi sendiri. Jika ibu berhasil membuat anak ibu selalu membersihkan gigi setiap bangun pagi dan akan tidur, maka ibu sudah berhasil mengajari anak tentang pentingnya menjaga kesehatan.

Jadi, ibu tidak perlu banyak bicara. Karena si kecil masih balita, ajaklah si kecil untuk melakukan hal yang positif untuk menjaga kesehatan. Selain menggosok gigi, ibu juga harus ajarkan bagaimana mandi sendiri menggunakan sabun, membersihkan kamar, dan pekerjaan ringan lainnya.

Jika kebiasaan baik tersebut dilakukan sejak masih balita, maka ibu tidak perlu khawatir dengan kesehatan anak ketika dewasa nanti. Bagaimana? Apakah ibu merasa sudah mengajari balita ibu tentang pentingnya menjaga kesehatan?

Gagal Mengajari Anak untuk Jujur
Kegagalan orang tua yang paling tidak bisa dimaklumi adalah kegagalan mengajari anak untuk selalu jujur. Bahkan ini yang menjadi persoalan besar.

Banyaknya kasus korupsi bisa jadi dikarenakan orang tua gagal dalam mengajarkan pentingnya berbuat jujur. Karena orang yang jujur pasti takut untuk berbuat hal yang salah.

Ibu harus mengajarkan kejujuran. Balita ibu harus terbiasa untuk berkata jujur. Jika sekali ia berbohong, jangan anggap sepele hal tersebut. Beri nasehat dan jangan biarkan ia melakukannya lagi. Jika tidak, maka anak akan terbiasa dan imbas nanti pada saat ia dewasa.

Banyak sekali anak yang pintar. Tapi lebih membanggakan jika memiliki anak yang baik, anak yang menghormati orang lain, dan anak yang berani berkata jujur. Jika anak bisa berbuat baik, maka ia mudah sekali untuk menjadi anak pintar. Sebaliknya, belum tentu anak pintar bisa berbuat baik jika perilaku yang baik tidak diajarkan sedini mungkin. Dan sebenarnya itulah tugas ibu sebagai orang tua ketika mengawasi perkembangan balita dari waktu ke waktu.


No comments:

Post a Comment