Siapapun ingin melihat sang buah hatinya berkembang baik. Sayangnya, tidak sedikit orang tua yang melakukan beberapa hal yang justru memperburuk perkembangan balita. Hal yang sangat sepele sehingga orang tua tidak menyadari hal tersebut.
Mungkin ibu
juga pernah dengan tidak sengaja melakukan itu. Oleh karenanya, sebaiknya ibu
dan orang tua lainnya lebih berhati-hati dalam mendidik anak.
Apa saja yang
membuat tumbuh kembang balita kurang bagus?
Membandingkan
dengan Balita Lain
Sering kali
orang tua tidak sadar membanding-bandingkan balita ibu dengan balita lain.
Tujuannya memang baik. Ibu ingin balita ibu meniru hal positif dari balita yang
lain.
Sayangnya, yang
terjadi justru sebaliknya. Bukannya anak akan bersemangat untuk menjadi lebih
baik, tapi ia justru kehilangan kepercayaan dirinya. Karena ibu sebagai orang
tuanya sendiri saja tidak men support tapi
justru menginginkan dia seperti balita lainnya.
Mungkin ibu merasa
balita belum tahu kalau ibu sedang membandingkan dengan balita yang lain.
Jangan salah. Balita ibu sebenarnya sudah tahu lho. Hanya saja mungkin pada
usia tertentu ia belum bisa mengungkapkan kesedihan karena ibu membandingkan
dengan balita lain.
Peran
terpenting ibu sebagai orang tua adalah membantu si kecil agar mendapatkan
kepercayaan diri. Karena kepercayaan diri adalah modal utama tumbuh kembang
balita. Dan kepercayaan diri tersebut tidak bisa tumbuh jika ibu justru
membanding-bandingkan dengan balita yang lain. Jadi, stop melakukan hal
tersebut.
Jangan Tiru Ayah
Buah jatuh tak
jauh dari pohonnya. Ungkapan itu sering digunakan untuk menunjukkan bawasannya
anak itu memiliki kemiripan dengan orang tua entah secara fisik maupun
perilaku. Jadi wajar jika perilaku anak itu sama dengan ibu atau suami ibu.
Hanya saja,
jangan sampai ibu mengatakan kepada anak ibu agar tidak meniru ayahnya. Mungkin
tujuannya bagus, yaitu agar balita tidak meniru perilaku atau kebiasaan yang
kurang baik.
Namun, tahukah
ibu apa yang terjadi? Jika ibu sering mengatakan hal tersebut, maka balita akan
menganggap bahwa dirinya tidak perlu meniru apapun yang dilakukan oleh ayah.
Bukankah ibu
dan suami itu merupakan panutan bagi balita? Jadi, sebaiknya ibu menghindari
mengatakan hal tersebut. Lebih baik jika perilaku kurang baik yang mungkin
suami ibu sering lakukan dirubah sehingga ibu dan suami ibu benar-benar menjadi
contoh yang baik bagi balita.
Ibu Marah Jika
Balita Melakukan Kesalahan
Mungkin ini
yang sering dilakukan kebanyakan orang tua. Ibu juga pernah melakukan hal ini?
Jika ya, sebaiknya ibu berhenti memarahi balita ketika ia melakukan kesalahan.
Ibu harus
menyadari bawasannya balita ibu sedang dalam proses belajar. Sama halnya
seperti ibu waktu belajar di sekolah. Awalnya ibu pasti kesulitan dalam
mengerjakan soal. Mungkin juga sering salah. Akan tetapi, lambat laun ibu akan
terbiasa dan akhirnya mampu mengerjakan soal tersebut.
Begitu juga
keadaan yang dialami oleh balita ibu. Jadi, ibu tidak boleh memarahi si kecil.
Saat ia melakukan kesalahan, yang perlu ibu lakukan adalah menjelaskan
bagaimana agar kesalahan tersebut tidak dilakukan lagi.
Memarahi justru
akan membuat anak tidak mau mencoba dan belajar lagi. Agar berhasil, mungkin
balita ibu akan melakukan kesalahan berkali-kali. Yang ibu lakukan bukan marah
tapi sabar untuk membimbing agar anak tidak melakukan kesalahan lagi.
Itulah beberapa
hal yang sebaiknya ibu hindari untuk kebaikan tumbuh kembang balita. Sepele,
bukan? Tapi jika ibu tetap melakukan tiga hal tersebut, bukan tidak mungkin
perkembangan anak tidak akan optimal.
No comments:
Post a Comment